Andai Saja di Hutan Pinus Sreni Ada Spot Gardu Pandang



Kemunculan wisata gardu pandang kini telah menjadi gaya baru untuk menghilangkan penat dan stresnya pikir. Ratusan hingga ribuan pengunjung pun tumpah ruah meramaikannya.

Misalnya saja di objek wisata gardu pandang Bantir Hills yang ada di Desa Losari, Sumowono, Kabupaten Semarang. Di sini baik tua maupun muda, semua rela mengantri agar bisa naik dan melihat indahnya pemandangan dari atas gardu pandang.

Berkat membludaknya pengunjung pendapatan desa menjadi meningkat. Setiap bulan tidak kurang dari 10 hingga 15 juta pun dikantongi. Sedangkan bagi warga sekitar, keramaian pengunjung menjadi ladang untuk mendapatkan penghasilan denga membuka lapak-lapak yang menjual aneka makanan.

Baca: Gardu Pandang Bantir Hills, Wisata Kekinian yang Hits di Semarang

Jika dilihat secara geografis, gardu pandang Bantir Hills dengan Hutan Sreni di Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari, Jepara ini tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama berada di lereng gunung dan berada dilingkungan hutan pinus.

Kuduanya pun sama-sama menjanjikan kesejukan udara, lansdcape yang indah, serta akses jalan yang mudah dicapai. Serta menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi wisatawan.

Meski sama-sama memiliki keindahan dan potensi yang sama. Kondisi Hutan Sreni kini tidak ubahnya hanyalah hutan biasa yang setiap harinya hanya ada para perumput yang asyik mencari pakan ternak.

Setiap akhir pekannya pun hanya terdapat 10 hingga 20 pengunjung yang datang. Padahal dulu, pengunjung di sini bisa mencapai ratusan.

Belum adanya managemen dan kesadaran warga sekitar, menjadikan potensi hutan ini tidak terlihat. Padahal andai saja potensi ini mampu dibaca, tentunya akan membawa perubahan baru bagi wajah desa ini.

Jika berhasil dibuka, potensi pendapatan desa pun akan meningkat. Terbukanya lapangan pekerjaan baru, serta tidak menutup kemungkinan desa ini akan menjadi desa percontohan dalam hal pengelolaan wisata dan aset desa.

Agar bisa berjalan, peran pemuda menjadi sangat penting untuk menjadi moda penggerak. Baik pemuda, warga, dan pemerintah desa harus bersama bergotong royong membangunnya supaya hal baik itu bisa terwujud.

Namun, jika potensi ini tidak segera dibaca dan menjadi program pemerintah desa. Bukan tidak mungkin Hutan Sreni ini akan masih sama, menjadi tempat untuk merumput para peternak.

No comments

Post a Comment

Home